Minggu, 30 Desember 2012

karya tulis 3


Bab I
 Pendahuluan
1.1         Latar Belakang
Makanan seperti padi merupakan ditanam oleh petani dan dibawa kepasar untuk dijual. Makanan ini merupakan makanan utama bagi banyak orang dan disebut makanan pokok. Lebih dari 12.000 spesies tumbuhan adalah tumbuhan pangan.
Tumbuhan pangan membutuhkan sumber-sumber, seperti air. Tumbuhan pangan dapat dikembangkan dengan system irigasi atau pengaturan air. Bagi jutaan orang, padi merupakan makanan utama mereka. Awalnya padi merupakan tanaman musiman yang  bergantung pada musim hujan, namun sekarang, dengan penggunaan sistem irigasi, padi dapat tumbuh sepanjang tahun[1].
Usaha tani padi di lahan sawah memerlukan tekhnik budidaya tersendiri, karena tanah, lingkungan dan cuaca pada tiap wilayah berbeda-beda. Sawah di Desa pesanggrahan yang merupakan sebagai tempat objek penelitian merupakan daerah dataran tinggi yang kelembaban udaranya cukup tinggi dengan intensitas cahaya matahari yang sedang, sehingga rata-rata masa tanam padi lebih lama dari sawah yang berada di dataran rendah.
Pembudidayaan tanaman padi butuh ketelitian dalam pengolahannya, dimana harus memilih benih yang baik, penyesuaian dengan suhu,ketinggian, tanah, kelembaban, cara pengairan, pemupukan, pemberantasan hama, serta perawatannya.
Jenis jenis tanaman padi berbeda-beda begitu juga dengan perawatan pada saat penanaman hingga pembuahan.



1.2         Rumusan Masalah

1.    Bagaimana cara pengolahan tanah yang akan ditanami padi?
2.    Bagaimana cara menyemai padi?
3.    Jenis-jenis padi apa saja yang dibudidayakan?
4.    Bagaimana cara memilih bibit unggul, cirri-cirinya!
5.    Berapa lama bibit dapat dipindahkan dari tempat penyemaian ketempat pembuahan?
6.    Bagaimana cara perawatan terhadap tanaman lain yang mengganggu/rumput?
7.    Berapa hari sekali tanaman padi dialiri air?
8.    Hama apa saja yang menyerang tanaman padi?
9.    Bagaimana cara menanggulangi hama padi?
10.Berapa umur tanaman padi?
11.Berapa hasil rata-rata dalam satu petak?
12.Berapa kali dalam setahun menanam padi?

1.3         Metode Penulisan
Di dalam karya tulis ini, metode penulisan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
·       Melakukan observasi yang dilakukan oleh lembaga pendidikan SMA ANGKASA 1 yang dilakukan di Purwakarta melalui pengamatan dan eksperimen.
·       Mengambil dari buku-buku sebagai pedoman yang berhubungan dengan pembudidayaan tanaman padi.
·       Mengambil dari internet yang berhubungan dengan pembudidayaan tanaman padi.

1.4         Tujuan Penulisan
Sebagai persyaratan untuk mengikuti ujian praktek Bahasa Indonesia kelas XII tahun ajaran 2012-2013.

1.5         Waktu dan tempat observasi
Waktu            : 19 s/d 21 Desember 2011
Tempat          : Kp. Tajur Desa Pesanggrahan purwakarta, Jawa Barat.

1.6         Teknik Pengumpulan Data
Narasumber dalam wawancara mengenai pembudidayaan tanaman padi ini adalah Bapak Dudung yang merupakan salah salah satu petani dari Desa pesanggrahan Purwakarta, Jawa Barat. Penelitian dilakukan secara langsung dengan narasumber di sawah miliknya. Refrensi pelengkap diambil dari internet[2].
1.7         Sistematika Penulisan

LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1          LATAR BELAKANG
1.2          PERUMUSAN MASALAH
1.3          METODE PENULISAN
1.4          TUJUAN PENULISAN
1.5          WAKTU DAN TEMPAT OBSERVASI
1.6          TEKHNIK PENGUMPULAN DATA
1.7          SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1      PEMILIHAN BIBIT DAN PENGOLAHAN TANAH
2.2      BENIH
2.3      PERENDAMAN BIBIT
2.4      PEMELIHARAAN PEMBIBITAN ATAU PENYEMAIAN
2.5      PEMINDAHAN BENIH
2.6      PEMUPUKAN

BAB III
KESIMPULAN
SARAN














Bab II
Pembahasan
Padi dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl dengan temperature 19-27°C, memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan. Padi menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22cm dan pH tanah 4-7(asam).
2.1    Pemilihan Bibit dan Pengolahan Tanah
Bibit unggul diperoleh dari koperasi daerah. Para petani harus menyiapkan dua lahan. Lahan pertama disediakan untuk menanam benih. Sebelumnya, lahan tersebut harus dibajak dan didiami selama 40 hari. Kemudian bibit ditebarkan dilahan pertama yang sudah dibajak. Setelah 40 hari, benih yang sudah tumbuh, dicabut dari lahan pertama lalu dipindahkan kelahan kedua. Jarak tanam adalah 25X20 cm.
2.2    Benih
            Benih merupakan bentuk jadi dari bibit. Dengan jarak tanam 25X20cm per 1000 m² sawah membutuhkan 1,5-3kg. jumlah ideal benih yang disebarkan sekitar 50-60gr/m². perbandingan luas tanah untuk pembenihan dengan lahan tanam adalah 3 : 100, atau 1000 m² sawah : 3,5m² pembibitan.
2.3    Perendaman  Benih
Benih direndam POC NASA dan air, dosis 2cc/lt selama 6-12 jam. Tiriskan dan masukkan karung goni, benih padi yang mengambang dibuang. Selanjutnya diperam menggunakan daun pisang atau dipendam di dalam tanah selama 1-2 malam hingga benih berkecambah serentak.
2.4    pemeliharaan pembibitan atau penyemaian
Persemaian diari dengan berangsur sampai setinggi 3-5cm. setelah bibit berumur 7-10 hari dan 14-18 hari, dilakukan penyemprotan POC NASA dengan dosis 2 tutup/tangki.

2.5    pemindahan benih
Bibit yang siap dipindah tanamkan kesawah berumur 21-40 hari, berdaun 5-7 helai, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhsn seragam, tidak terserang hama dan penyakit.
2.6    pemupukan
Takaran pupuk untuk setiap lokasi berbeda, tergantung pada tipologi lahannya. Cara pemberian pupuk dengan cara disebar rata dipermukaan lahan. *keadaan air sawah pada saat memupuk harus macak-macak.


[1] Richard Walker,  Ensiklopedia anak “Dunia Tumbuhan”, Gramedia: Jakarta, 2002, hlm.50.
[2] www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar